Poppy's Music Player

Rabu, 03 Juli 2013

I Dream - 15& (Hangeul+Romanization)

                                                             ~Artist : 15& (피프틴앤드)
~Title Track : I Dream
~Album : I Dream
Hangeul + Romanization

상상했었어 무대에 오르는 그 순간을
sangsanghessosso mudeye oreuneun geu sun-ganeul
따뜻한 햇살 마이크를 잡은 내 위로 쏟아질 그 빛을
ttatteut-han hessal maikeureul jabeun ne wiro ssodajil geu bicheul
사람들에게 들려주고 싶은 노래가 나는 너무나 많아
saramdeurege deullyojugo sipeun norega naneun nomuna mana
내 마음이 닿기를 널 볼 수 있기를
ne maeumi dakireul nol bol su itgireul

꿈만 같아 너의 앞에 선 이 순간
kkumman gata noye ape soni sun-gan
너를 웃게 할 이 노래
noreurutge hari nore
Oh I dream 내 목소리를 타고 너를 움직일 이 노래 듣고 있니
Oh I dream ne moksorireul tago noreurumjigiri nore deutgo inni
그 짙은 어둠 속에 혼자 갇히지 않게
geu jiteun odum soge honja gachiji anke
영원히 너를 위해 노래할게
yongwonhi noreul wihe norehalge

이제 시작해 네 맘으로 가는 긴긴 여행
ije sijakhe ne mameuro ganeun gin gin yoheng
외로워지면 눈물 날 것 같으면 너의 손을 잡을게 워우어
werowojimyon nunmul nal got gateumyon noye soneul jabeulge wouo

Oh I dream 내 목소리를 타고 너를 움직일 이 노래 지금 너도 듣고 있는지
Oh I dream ne moksorireul tago noreurumjigiri nore jigeum nodo deutgo inneunji
그 짙은 어둠 속에 혼자 갇히지 않게
geu jiteun odum soge honja gachiji anke
영원히 너를 위해 노래할게 워우어
yongwonhi noreul wihe norehalge wouo

Oh I dream 내 목소리를 타고 너를 웃게 할 이 노래
Oh I dream ne moksorireul tago noreurutge hari nore
Oh I dream 말라버린 네 맘에 비처럼 내릴 이 노래
Oh I dream mallaborin ne mame bichorom neriri nore
오래 맘을 적실 비처럼
ore mameul joksil bichorom
네 맘속의 사랑이 혼자 시들지 않게 언제나 날 지켜준
ne mamsoge sarangi honja sideulji anke onjena nal jikyojun
첨부터 나를 지켜본 네 앞에서 널
chombuto nareul jikyobon ne apeso nol
그리고 그리며 꿈꾸던 마음 하나로 난
geurigo geurimyo kkumkkudon maeum hanaro nan
노래할게
norehalge
cr:
Han-geul & Album Information :: Daum Music
Simple Romanization :: ✿Chokollit
Take Out With Full Credit If You Share/Copy This to Other Blog/Media Do Not Add Yours, Thanks!

Selasa, 12 Maret 2013

10 Korean Food


10. Soondubu Jiggae

Makanan Korea ini masuk dalam kategori rebusan. Lebih kental dari sup, tapi lebih encer dari bubur. Kalau dengan cara tradisional (menggunakan gerabah), Soondubu Jiggae dimasak hanya untuk satu piring.

Masakan Korea ini dibuat dari ikan segar, sedikit daging sapi, bubuk cabe, tahu sutra, dan telur. Bila tidak suka pedas atau memasak buat anak-anak, bisa dikurangi bubuk cabe yang dipakai agar rasa pedasnya berkurang. Penggunaan daging sapi menggambarkan betapa sehatnya menu ini. Namun, daging sapi dicampurkan bukan untuk mengenyangkan perut, tapi lebih kepada penambah rasa masakan
 .

9. Seolleongtang

Seolleongtang adalah sup yang populer di Korea. Saking terkenalnya, ada restoran yang sengaja hanya menyediakan menu ini. Dari semua masakan yang ada, Seolleongtang adalah yang paling lama masaknya karena harus merebus tulang sapi (kaki atau buntut sapi). Dimasaknya harus berjam-jam agar semua kalsium terlepas dan sampai tulangnya berwarna putih yang khas.

Bukan hanya tulang yang ada dalam menu ini, namun ada juga potongan daging sapi dan lobak yang dicampurkan di dalamnya. Biasanya, sup ini dibuat saat musim dingin atau dibuat dalam jumlah besar agar bisa dikonsumsi selama 1 minggu. Di Korea, Seolleongtang bukan hanya dimakan untuk makan malam, tapi juga buat sarapan.

8. Ddukbokkie


Masakan ini sering tercium saat malam hari di kota-kota besar di Korea. Seperti Seoul, di sana banyak pedagang yang menjajakan Ddukbokkie dengan resep dan cita rasa sendiri. Makanan Korea ini merupakan jajanan jalanan yang paling populer dan datang dengan berbagai rasa.

Ddukbokkie dibuat dari kue ikan, telur rebus, ditambah saus pedas yang sedikit manis. Kue beras yang kenyal dan lembut, dihadirkan sebagai penawar rasa pedas.

7. Dakjuk

Dakjuk dibuat dari daging ayam yang direbus dalam air dicampur dengan bawang merah dan bawang putih. Kemudian ditambahkan nasi dan dimasak sampai daging ayam matang. Hasilnya, seperti bubur yang sangat kental, kaya akan daging ayam dan rasa bawang putih.


6. Hoeddeok


Kalau kamu suka dengan rasa manis, makanan Korea ini mungkin wajib dicoba. Hoeddeok seperti pancake, tapi cara pembuatannya sedikti lebih rumit. Karena dibuat dari adonan ragi yang disiramkan campur an kayu manis, gula merah, dan kenari. Semuanya digoreng dalam wadah berminyak. Hoeddeok sangat disukai anak-anak di Korea.

5. Yangnyeom Tongdak


Bila mencobanya, kamu mungkin tidak akan lagi ke Kentucky Fried Chicken, tapi beralih ke Korean Fried Chicken. Itu karena ayam goreng khas Korea dengan nama Yangnyeom Tongdak. Saat pertama kali menggigitnya, akan terasa saus yang manis bercampur pedas. Kemudian baru akan terasa renyah dan empuknya daging ayam.


4. Japchae


Saat mencicipinya, baru akan tahu betapa lezatnya masakan ini. Awalnya, Japchae yang populer di Korea dan negara lain ini, dibuat tanpa mie. Adalah seorang raja dan seorang juru masaknya yang pertama kali membuat Japchae.

Lain dengan sekarang di mana mie merupakan elemen penting dari masakan ini. Mie dibuat dari ubi jalar yang membuatnya memiliki tekstur lebih kenyal. Mie bersama dengan berbagai sayuran yang dimasak setengah matang, kemudian diracik dengan cara ditumis.


3. Bulgogi


Mungkin menu ini paling banyak dikenal orang, biasanya di restoran-restoran Korean BBQ selalu menampilkan Bulgogi. Menu ini terbuat dari irisan daging sapi yang dicelupkan dalam saus terbuat dari jus buah pir, bawang putih, kecap, dan lainnya. Rasanya, adalah sepotong daging lembut yang manis, gurih, dan lezat.


2. Bibimbap


Dalam bahasa Korea, “bibim” berarti “campuran” dan “bap” berarti beras. Semua bahan kecuali daging disiapkan sebelumnya yang kemudian akan ditambahkan di atas nasi hangat. Setelah itu, ditambahkan daging goreng dan telur mata sapi di atasnya.

Bibimbap biasanya disajikan dengan saus pedas terbuat dari gochujang (pasta cabai Korea) dan ditambahkan sesuai keinginan.

1. Kimchi

Kimchi merupakan makanan Korea dan merupakan hidangan hasil fermentasi seperti halnya roti atau yoghurt. Makanan Korea ini terbuat dari kubis yang terbalut campuran serbuk cabai, bawang putih, daun bawang, bawang merah, jus buah pir, dan lainnya.
 
Kimchi adalah hidangan yang harus ada di Korea, entah itu saat sarapan, makan siang, atau makan malam. Tampilanya memang tidak menarik, tapi rasanya yang menawan.

Genre Text


Majas perbandingan

  1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  1. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
  1. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya,bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
  1. Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
  1. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
  2. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
  3. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
  4. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
  5. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh: Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum)
  1. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
  2. Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
  1. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
  1. Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
  1. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
  2. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
  1. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.
  1. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
  1. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
  2. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
  1. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
  2. Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
  3. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
  1. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
  2. Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.

[sunting]Majas sindiran

  1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
  1. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
  2. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
  1. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
  2. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

[sunting]Majas penegasan

  1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
  2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
  1. Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
  2. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
  3. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
  4. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
  5. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
  6. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
  7. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
  8. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
  9. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
  10. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
  11. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
  12. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
  13. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
  14. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
  15. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
  16. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
  17. Eksklamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
  18. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
  19. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
  20. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
  21. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
  22. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
  23. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

[sunting]Majas pertentangan

  1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
  2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
  3. Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
  4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
  5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

Jenis Jenis Majas


Majas perbandingan

  1. Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  1. Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena sudah dikenal.
Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
  1. Simile: Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya,bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
contoh: Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
  1. Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
  1. Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
  2. Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
  3. Antonomasia: Penggunaan sifat sebagai nama diri atau nama diri lain sebagai nama jenis.
  4. Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.
  5. Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh: Karena sering menghisap jarum, dia terserang penyakit paru-paru.(Rokok merek Djarum)
  1. Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan karib.
  2. Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.
  1. Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.
  1. Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.
  1. Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati atau tidak bernyawa.
  2. Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.
contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan batang hidungnya.
  1. Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang dimaksud hanya sebagian.
contoh:Indonesia bertanding volly melawan Thailand.
  1. Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
  1. Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas sebagaimana adanya.
  2. Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur kata.
contoh:Perilakunya seperti ular yang menggeliat.
  1. Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau disamarkan dalam cerita.
  2. Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan yang lebih pendek.
  3. Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
  1. Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau lambang untuk menyatakan maksud.
  2. Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun dinyatakan sama.
Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya seperti benang kusut.

[sunting]Majas sindiran

  1. Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
  1. Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.
  2. Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
  1. Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
  2. Innuendo: Sindiran yang bersifat mengecilkan fakta sesungguhnya.

[sunting]Majas penegasan

  1. Apofasis: Penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan.
  2. Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
  1. Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
  2. Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan.
  3. Aliterasi: Repetisi konsonan pada awal kata secara berurutan.
  4. Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.
  5. Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.
  6. Sigmatisme: Pengulangan bunyi "s" untuk efek tertentu.
  7. Antanaklasis: Menggunakan perulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang berlainan.
  8. Klimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting.
  9. Antiklimaks: Pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang kompleks/lebih penting menurun kepada hal yang sederhana/kurang penting.
  10. Inversi: Menyebutkan terlebih dahulu predikat dalam suatu kalimat sebelum subjeknya.
  11. Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
  12. Elipsis: Penghilangan satu atau beberapa unsur kalimat, yang dalam susunan normal unsur tersebut seharusnya ada.
  13. Koreksio: Ungkapan dengan menyebutkan hal-hal yang dianggap keliru atau kurang tepat, kemudian disebutkan maksud yang sesungguhnya.
  14. Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana, dihubungkan dengan kata penghubung.
  15. Asindeton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana tanpa kata penghubung.
  16. Interupsi: Ungkapan berupa penyisipan keterangan tambahan di antara unsur-unsur kalimat.
  17. Eksklamasio: Ungkapan dengan menggunakan kata-kata seru.
  18. Enumerasio: Ungkapan penegasan berupa penguraian bagian demi bagian suatu keseluruhan.
  19. Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya.
  20. Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
  21. Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain yang berdampingan dalam kalimat.
  22. Silepsis: Penggunaan satu kata yang mempunyai lebih dari satu makna dan yang berfungsi dalam lebih dari satu konstruksi sintaksis.
  23. Zeugma: Silepsi dengan menggunakan kata yang tidak logis dan tidak gramatis untuk konstruksi sintaksis yang kedua, sehingga menjadi kalimat yang rancu.

[sunting]Majas pertentangan

  1. Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.
  2. Oksimoron: Paradoks dalam satu frasa.
  3. Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.
  4. Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
  5. Anakronisme: Ungkapan yang mengandung ketidaksesuaian dengan antara peristiwa dengan waktunya.

Ulzzang

Eoljjang
Hangul얼짱
Revised RomanizationEoljjang
McCune–ReischauerŬltchang

Eoljjang (Korean얼짱), also spelled as Ulzzang or Uljjang (Korean pronunciation: [ʌl.tɕ͈äŋ]), is a popular South Korean term literally meaning "best face" or "good-looking". Originally used as a slang term, this word in the English lexicon has evolved into describing a person that follows specific style of fashion. A person desiringeoljjang status would gain popularity on the internet through entering contests where their photos are judged and chosen by voters, though many became well-known eoljjangs from having popular Cyworld accounts [importance?] or have gained popularity in school for being attractive.
Many eoljjangs model for popular Korean fashion websites, and some have entered the Korean entertainment business and have since risen to stardom.
Although the word originated in South Korea, followers of such trends could be seen in China and Japan, but can also be found inTaiwan, the United StatesCanadaIndonesiaEurope, and Malaysia .[1][clarification needed]

[edit]Etymology

The word "eoljjang", literally "best face", is derived from the words eolgul (Korean"얼굴") meaning "face"; and jjang (Korean"짱") a slang term meaning "best". The term is often used by netizens for contests competing for the title of "eoljjang", but it has since developed into a subculture or style, rather than a competition event.